Pacitan – Segenap pemuda Pacitan menanggapi intruksi maupun arahan presiden beberapa waktu lalu ketika presiden Jokowi mengunjungi Lampung terkait banyaknya jalan daerah yang rusak. Hal itupun ditanggapi serius dan positif oleh ketua umum gerakan pemuda persatuan Nusantara (GP-PeNa), pemuda yang akrab dipanggil Akha tersebut berharap tidak hanya wilayah Lampung saja yang mendapat stimulus bantuan anggaran untuk perbaikan jalan daerah akan tetapi dia berharap kabupaten Pacitan yang juga harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat sesuai dengan arahan presiden.
“Kami menyambut baik apa yang disampaikan bapak presiden melalui media sosial beberapa waktu yang lalu,kami berharap ini bisa berdampak pada perbaikan jalan daerah di kabupaten Pacitan yang masih sangat membutuhkan bantuan anggaran untuk perbaikan jalan daerah di kabupaten Pacitan Jawa Timur.” Ujar Akha kepada Pewarta
Untuk Diketahui Umum Kabupaten Pacitan tahun 2023 hanya mendapatkan APBD senilai 1 Triliun 650 milyar, hal itu dirasa masih jauh dari kemampuan untuk pembangunan perbaikan jalan dikarenakan hampir 850 Milyar sudah dianggarkan untuk gaji pegawai,sisanya sesuai dengan UU NO.1 2022 tentang hubungan keuangan daerah yang mewajibkan pengalokasian DTU yang sudah ditentukan kegunaannya untuk tiga OPD.

“Hemat saya melihat kemampuan keuangan daerah sangat berat untuk melakukan perbaikan jalan, utamanya jalan-jalan poros desa maupun jalan lingkungan, maka tidak heran jika pembangunan maupun peningkatan jalan tidak bisa maksimal di kabupaten Pacitan. Oleh sebab itu kami sangat berharap bapak presiden agar juga dapat memprioritaskan kabupaten Pacitan.” Imbuh Akha yg juga Aktivis Pemuda Muslimin Indonesia
Dalam Hal ini AKHA mendesak Presiden Jokowi serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Merespon apa yang menjadi permasalahan masyarakat Kabupaten Pacitan yang selalu mengeluh akan banyaknya jalan rusak. Mengingat kondisi Geografis Pacitan Banyak yang perbukitan maupun pegunungan,Akha Mencotohkan Wilayah Kecamatan Tulakan masih banyak jalan rusak bahkan ada masyarakat yang masih menggunakan Tandu untuk mengantarkan rakyat yang sakit dan akan melahirkan karena jalannya belum bisa dilalui kendaraan, faktanya jalan tersebut masih dalam kondisi yang sangat buruk.
” Kami mendesak bapak Presiden dan menteri PUPR, untuk juga segera menindaklanjuti keluhan masyarakat Pacitan. Contoh saja di kecamatan Tulakan masih ada warga yang menandu tetangganya untuk diantarkan berobat, ini miris mengingat 77 Tahun Indonesia merdeka masih saja rakyat merasakan sengsaranya atas tidak meratanya pembangunan nasional. Dan yang perlu diingat wilayah itu juga pernah dijadikan tempat perjuangan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman dalam gerilya beliau dulu merebut kemerdekaan, sekarang ini kita tinggal melaksanakan kemerdekaan itu tapi rakyatnya masih susah. Jika memang pernyataan kami ini tidak ditanggapi maupun direspon Pak Presiden dan Pak Menteri maka kami siap Melakukan Aksi Di Depan Istana presiden serta di Depan Kementerian PUPR.” Tegas Akha (Kabid Milenial Indonesia)